Teks Berjalan

MARI MEMBIASAKAN YANG BENAR, BUKAN MEMBENARKAN YANG BIASA

Wednesday, October 26, 2016

Kisah Putih Biru

Kisah ini berawal ketika aku masih berusia sekitar 7 tahun. Walaupun masih berusia belia, tetapi aku sudah dapat mengingat sebagian peristiwa hidup yang pernah aku alami. Kepindahan keluargaku dari kota Jakarta ke sebuah kota kecil di Jawa Barat, mungkin sedikit banyaknya membawa pengaruh dalam hidupku. Kota kecil yang menjadi tujuan keluargaku  yaitu kabupaten Cianjur.
Pada waktu itu, Cianjur  tidaklah seramai dan hiruk  pikuk seperti sekarang ini. Aku masih ingat, saat itu listrikpun belum lagi masuk ke desa yang kami singgahi yang kemudian untuk seterusnya menetap di sana. Sebuah desa yang berada dipinggiran kota yang berjarak lebih kurang 4 KM dari pusat kota. Penduduk dan rumah-rumahnya pun belumlah sepadat seperti  sekarang ini.
Mulanya aku merasa sangat asing tinggal di desa ini, mungkin karena aku belum terbiasa dengan suasana yang baru dan belum bisa beradaptasi dengan lingkunganku yang sekarang ini.  Setiap sore hari menjelang malam, terdengar suara-suara jangkrik dan tongeret (semacam belalang yang nemplok di pohon, kecil tapi suaranya sangat nyaring terdengar). Suasana yang benar-benar terasa asing bagiku.
Aku memulai kebiasaan baru di tempat tinggalku. Pagi jam 7 pergi ke sekolah SD, selepas itu, jam 14 siang, aku berangkat lagi ke sekolah Madrasah Diniyah (MD) sampai jam 17 sore. Menjelang magrib, aku bersiap-siap ke masjid untuk solat magrib dan dilanjutkan dengan belajar mengaji al-qur’an sampai selesai solat isya berjamaah.
Sepulang dari masjid, aku belajar di rumah, menghapal kembali  pelajaran-pelajaran yang telah dipelajari tadi pagi di sekolah.  Sampai pukul 21 malam. Begitulah kebiasaan baruku di kampung halamanku yang kedua ini. Bosankah ? Atau Jenuhkah hal itu dilakukan setiap hari ? Tidak. Awalnya memang ya, tapi lama kelamaan terbiasa dan menjadi sebuah rutinitas. Atau mungkin aku belum begitu mengerti. Aku  hanya tahu hal itu merupakan tugas rutin sebagai anak-anak selain makan, minum dan bermain di sela-sela waktu senggang.
Cianjur, sebuah kota yang dahulu aku merasa sangat asing, kini tidak lagi. Aku merasa sangat senang dan kerasan tinggal disini, di kampung halamanku yang kedua ini. Bahkan aku baru menyadari, ternyata Cianjur merupakan kota yang sangat menyenangkan. Udaranya sejuk dengan nuansa hijau pegunungan.  Penduduknya yang ramah dan sangat menerima kehadiran orang baru membuat aku sangat cepat mempunyai banyak teman dan dikenal.



*****
bersambung......

No comments:

Post a Comment